Minggu, 04 Desember 2011

Perjalanan Paling Mengerikan

Diposting oleh Ranti Fatya Utami di 20.08.00 0 komentar
Pringsewu,
7.48 PM
         
          Maghrib tadi saya baru sadar kalo LKS TIK saya ga ada. berhubung di sekitar rumah saya ga ada yang punya LKS sejenis, jadi saya milih untuk nyari buku TIK di Internet. setelah minta izin sama Ibu saya (dan diizinkan), saya siap-siap untuk online di Hotspot dekat Telkom Pringsewu. dengan menembus tetesan air hujan yang lumayan deras, saya melenggang ke sana. Sendirian.
         penampilan saya kali ini ga seperti cewek, saya pake jeamper. seenggaknya menghindar dari gangguan orang yang cuma berani sama cewek. sesampainya saya di lokasi, di sana ada seorang laki-laki. ngerilah saya mau onlen di sana, padahal itu satu-satunya tempat yang aman dari guyuran hujan. terus saya coba ke Pendopo. lebih parah lagi, di sana banyak laki-laki sedang beresin dekorasi. jadi, saya balik lagi ke tempat tadi. saya beranikan dirilah untuk duduk di sisi yang paling jauh dari laki-laki itu (dan temannya yang baru datang). setelah duduk dan nyolokkin charger (Netbook saya Low Batt), langsung saya konekkin tuh ke Internet. signal sih penuh, sayang, No Internet Access. "seenggaknya saya ngecharge dululah baru nyari hotspot lain," pikir saya. ternyata Netbook saya dari tadi tu ga ngecharge. saya check deh stopkontaknya. eh, di deketnya ada saklar. saya pikir itu saklar listrik jadi saya teken, ga taunya itu saklar lampu. Parah. -_-".
         karena ga berani untuk lama-lama di deket orang-orang itu, saya putuskan untuk ke sekolah saya, SMA N 1 Pringsewu. "semoga hotspotnya nyala" do'a saya. sepanjang jalan ke sono, sepi banget tuh jalannya, mana gelap lagi. saya khawatir kalo-kalo ada orang jahat. tapi positive thinking sajalah. nah, sesampenya di deket sekolah, saya mutusin untuk onlen di depan photocopy-an samping sekolah, tapi kok kebasahan ya? jadi pindah ke depan sekolah. sayangnya ga connect.
         trus saya liat gerbang kecil sekolah buka tuh dan kantor TU juga buka, jadi saya beraniin diri untuk masuk ke sekolah. waktu saya jalan masuk ke sekolah, saya keinget cerita-cerita horror tentang sekolah ini. tapi kembali, saya positive thinking. saya ambil posisi di depan kelas XII.IPA.1 nih. terus ada bapak penjaga sekolah yang nanya'in saya. seenggaknya ada yang nemenin lah, pikir saya. tapi bapaknya udah balik ke kantor TU tuh. dan sebentar lagi saya akan pulang ke rumah, di sini ga enak. saya mau cepet-cepet pulang. (titik)   

Jumat, 02 Desember 2011

Oase of Life

Diposting oleh Ranti Fatya Utami di 09.15.00 1 komentar
Ini adalah kata-kata yang dituliskan oleh tangan saya, 2 tahun yang lalu, atas perintah hati nurani saya, bukan atas perintah saya sendiri.
 Pringsewu,
29 Desember 2009
                Ayo Ran, kamu harus bisa ubah takdir dan nasib kamu. Ingat, Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum, kecuali kaum itu sendiri yang mengubahnya.
                Kamu tau Ran, mulai sekarang kamu harus belajar lebih giat lagi. Ubah takdir dan nasibmu dengan semua kemampuan juga kemauanmu. Bukankan cita-cita kamu itu menjadi seorang Revolusioner? Kamu tau cara ke sananya? Apa?
                Inget, jangan kecewa’in keluarga kamu Ran! Keluarga kamu udah usaha buat kamu. Ga seharusnya kamu leha-leha sekarang. Lakukan sesuatu! Walaupun itu sebiji sawi. Kamu inget Ranti? Seperti apa riak air itu? Mulanya dia kecil kan? Tapi kemudian apa yang diakibatkannya? Gelombang besar.
                Jangan malu itu penting Ran! Inget kata Mario Teguh, orang yang tidak tau malu itu punya peluang untuk berhasil. Seharusnya kamu ga malu dengan ide-ide yang ada di kepala kamu Ranti. Selama ini kamu kurang berusaha dan kamu tau itu. Tapi kenapa ga kamu ubah hal itu? Kamu lihat akibat perbuatan kamu sekarang? Kamu menyesal.
                Kamu jangan meneteskan meneteskan air mata untuk itu, sudah terlanjur! Dan oleh Allah SWT kamu diberi kesempatan ke sekian, kamu masih muda Ran, jangan sia-siakan. Persetan dengan kata orang tentang kamu, toh kamu yang menjalani hidupmu kan?. Tapi kamu tetap butuh mereka kok, kan kamu makhluk social. Kept Forward Ranti J.


Kamis, 24 November 2011

Kemuliaan Wanita

Diposting oleh Ranti Fatya Utami di 12.55.00 0 komentar
Kaum feminis bilang susah jadi wanita (baca: muslimah), lihat saja peraturan dibawah ini:
1. Wanita auratnya lebih susah dijaga (lebih banyak) dibanding lelaki.
2. Wanita perlu meminta izin dari suaminya apabila mau keluar rumah tetapi tidak sebaliknya.
3. Wanita saksinya (apabila menjadi saksi) kurang berbanding lelaki.
4. Wanita menerima warisan lebih sedikit daripada lelaki.
5. Wanita perlu menghadapi kesusahan mengandung Dan melahirkan anak.
6. Wanita wajib taat kepada suaminya, sementara suami tak perlu taat pada isterinya.
7. Talak terletak di tangan suami Dan bukan isteri.
8. Wanita kurang dalam beribadat karena adanya masalah haid Dan nifas yang tak Ada pada lelaki. .
Itu sebabnya banyak yang berpromosi untuk “MEMERDEKAKAN WANITA”. and look,,,, .
1. Benda yang mahal harganya akan dijaga dan dibelai serta disimpan ditempat yang teraman Dan terbaik. Sudah pasti intan permata tidak Akan dibiarkan terserak bukan? Itulah perbandingannya dengan seorang wanita.
2. Wanita perlu taat kepada suami. Bahwa sesungguhnya lelaki wajib taat kepada ibunya 3 kali lebih utama daripada kepada bapaknya.
3. Wanita menerima warisan lebih sedikit daripada lelaki, tetapi bahwa harta itu menjadi milik pribadinya Dan tidak perlu diserahkan kepada suaminya. Sementara apabila lelaki menerima warisan, ia perlu/wajib juga menggunakan hartanya untuk isteri Dan anak-anak.
4. Di akhirat kelak, seorang lelaki akan mempertanggungjawab kan terhadap 4 wanita, yaitu : isterinya, ibunya, anak perempuannya dan saudara perempuannya. Artinya, bagi seorang wanita tanggung jawab terhadapnya ditanggung oleh 4 orang lelaki, yaitu : suaminya, ayahnya, anak lelakinya Dan saudara lelakinya.
5. Wanita perlu bersusah payah mengandung dan melahirkan anak, tetapi bahwa setiap saat dia didoakan oleh segala makhluk, malaikat dan seluruh makhluk ALLAH di muka bumi ini, dan tahukah jika ia mati karena melahirkan adalah syahid dan surga menantinya.
6. Seorang wanita boleh memasuki pintu syurga melalui pintu surga yang mana saja yang disukainya, cukup dengan 4 syarat saja, yaitu: shalat 5 waktu, puasa di bulan Ramadhan, taat kepada suaminya dan menjaga kehormatannya.
7. Seorang lelaki wajib berjihad fisabilillah, sementara bagi wanita jika taat akan suaminya, serta menunaikan tanggungjawabnya kepada ALLAH, maka ia akan turut menerima pahala setara seperti pahala orang pergi berjihad fisabilillah tanpa perlu mengangkat senjata.
Masya ALLAH!
Demikian sayangnya ALLAH pada wanita.
Ingat firmanNya, bahwa mereka tidak akan berhenti melakukan segala upaya, sampai kita ikut/tunduk kepada cara-cara/peraturan yang diproduct.
Bahwa sebagai dzat yang Maha Pencipta, yang menciptakan kita, maka sudah pasti Ia yang Maha Tahu akan manusia, sehingga segala hukumNya/peraturanN ya, adalah YANG TERBAIK bagi manusia dibandingkan dengan segala peraturan yang dibuat manusia. Jagalah isterimu karena dia perhiasan, pakaian dan ladangmu, sebagaimana Rasulullah pernah mengajarkan agar kita (kaum lelaki) berbuat baik selalu (gently) terhadap isterimu.
Adalah sabda Rasulullah bahwa ketika kita memiliki dua atau lebih anak perempuan, mampu menjaga dan mengantarkannya menjadi muslimah Yang baik, maka surga adalah jaminannya. Berbahagialah wahai para muslimah. Tunaikan dan menegakkan agamamu, niscaya surga menanti.
Semoga bermanfaat
Silahkan SHARE ke rekan anda jika menurut anda note ini bermanfaat.
Source :2lisan.com
Shared By Catatan Catatan Islami Pages

Senin, 21 November 2011

The Origin Stories of FoS4

Diposting oleh Ranti Fatya Utami di 14.12.00 0 komentar


Pringsewu, 19 November 2011
10:40 PM

      Entah kenapa malem ini  saya pingin nulis, Cuma pingin. Haha. Ga penting.
Jadi yg saya pikirin malem ini tuh adalah asal muasal community name-nya kelas saya. FoS4 or Federation of Science 4. Ini nama saya yg bikin, Cuma agaknya hanya beberapa anggota kelas saya yg tau.
      Waktu itu, waktu kelas XI, saya prihatin banget sama kelas saya, masa Cuma kelas saya yg kagak ada community name-nya, padahal kelas lain punya. Beberapa bulan setelah masa-masa kelas XI dimulai, saya & MB or MasBoy a.k.a Dewi Masitoh (nama panggilan sama nama asli beda jauh), nyoba untuk bikin community name. mulai dari yg umum dulu, misalkan SePaT or Sebelas Ipa Empat. Masalahnya ini nama udah pasaran, dan biasanya, kepanjangan SePaT tuh Sepuluh Empat. Jadi kesimpulannya ini nama kagak Exclusive.
      Nama selanjutnya tuh Boch Sepat yang artinya Bocah Sebelas Ipa Empat. Dipikir-pikir ini nama agak konyol, masa kitorang mau nganggep diri kita bocah sih?? Kan aneh aslinya. Kesimpulan dari hari itu, kitorang belum punya community name.
      Dan waktu di SMA N 1 Pringsewu tuh ada Anniversary 48th, saya kebagian tugas jadi seksi acara di bidang LCT. Nah waktu saya lagi ngumpul sama panitia LCT, salah satu panitia yg namanya tuh Yendar Sari AZ nanya ke saya, “eh, nama kelasmu apa Ran?” langsung aja saya jawab “SATPAM” (padahal itu hasil ngarang sendiri dan tanpa persetujuan anak-anak IPA 4) sambil nahan ketawa dia nanya, “apa tuh artinya??” saya jawab aja “Satuan Anak Teladan Ipa Empat”. Eh dianya malah ketawa ngenyek dan ngasih tau ke panitia yang laen tentang nama kelas saya (pake toa lagi).
      Berminggu-minggu berikutnya, salah satu temen sekelas saya, yg namanya Aulia Riskitasari punya ide buat bikin nama kelas. Mas IpPat alias Masyarakat Ipa Empat. Kalo katanya mba Defita Purbasari sih ini nama mirip sama nama adeknya dia. Eleh kebetulan aja kok mbak Pur J. Menurut saya ini nama oke punya kok. Kejawen-kejawen gimana gitu. Dan beberapa hari kemudian dibuatlah akun facebook dengan username Mas IpPat. Yg saya tau ini akun isinya foto-foto banci kameranya Ipa Empat dan hobby si Admin (Aulia Riskitasari) tuh ngelike statnya anak-anak. Bagus, bagus.
       Nah hati saya mulai tenang nih, seenggaknya kelas saya udah punya community name. tapi pada suatu dini hari yg gelap, sekitar jam 3.30, saya bangun tuh, tau-tau di otak saya kok muncul satu community name yaitu FoS4 alias Federation of Science 4. What a really strange thing I guess. Abis saya selesai beres-beres, pagi itu juga sekitar jam 5 pagi, saya ngeSMS hampir semua anak kelas saya tentang FoS4, respon mereka bagus kok, misalnya aja kata si MB, ini nama tuh “Exclusif & Ilmiah banget.”
      Nah pada tanggal 24 Juni 2011, saya bikin page & group di Facebook buat FoS4. Waktu pertama buat tuh, privasi grupnya itu terbuka, jadi temen-temen kitorang bisa ngeliat postingan kitorang di grup itu dan beberapa minggu setelah itu, waktu saya pulang sekolah, ada adek kelas yang namanya Bina Rizka Maulida tuh nanya tentang FoS4, “mbak, FoS4 tu nama kelas mbak ya?” jawab saya, “iya, kenapa?” “bagus mbak, kelasku bikinin namanya sih J” katanya. Haha, ngerasa berhasil deh saya. Sampe sekarang Mas IpPat & FoS4 masih berjalan. Hopefully it until forever.
      Jadi, intinya tuh saya nemu ini nama kagak sengaja, seperti dapet hidayah gitu, bangun tidur langsung dapet ini nama, original & ga dapet dari browsing. Tapi waktu iseng-iseng saya nyari tentang FoS4, ternyata ada setidaknya 2 FoS4 lain di facebook, yang pertama tuh Family of Sains 4, mirip banget saya rasa. Dan yang kedua tuh Federation of Social 4, yang ini agak konyol, apa coba hubungan antara FoS4 (dibaca fosfor) yang unsure kimia itu dengan Ilmu Sosial? Ga sinkron. Tapi suka-suka mereka sih. Yang jelas saya bikin ini nama bukan karena ikut-ikut mereka.(titik)

Sabtu, 05 November 2011

Cuma Cerita dari Guru

Diposting oleh Ranti Fatya Utami di 09.25.00 0 komentar


Hari ini pada mata pelajaran bahasa asing di kelas kami, ada sebuah kisah ekstrim sekaligus lucu (mungkin).

Jadi pada tahun 1967, saat itu guru kami berusia 3,5 tahun. Dia tinggal di sebuah desa di Sumatera Utara. Bagi penduduk desa, tempat favorit untuk mandi itu di sungai terdekat. Nah, guru kami ini (waktu itu) diajak kakak – kakaknya untuk mandi di sungai. Berhubung usianya masih termasuk usia balita, tentu saja dia belum bisa berenang. Dan naluri seorang anak usia balita itu biasanya mengikuti apa yang dilakukan kakak – kakaknya. Jadi, ketika mereka menceburkan diri di sungai untuk berenang, guru kami ini ikut “nyemplung” juga. Kontan saja dia langsung tenggelam dan terbawa arus sungai.
Untung saja saat itu ada seorang bapak yang lewat di dekat sungai itu, sehingga guru kami itu bisa langsung tertolong. Saat ia diangkat dari sungai, guru kami itu sedang pingsan. Semenjak kejadian itu, guru kami ini menjadi trauma untuk berenang.
Bertahun – tahun kemudian, ketika dia kelas 2 SMP, salah satu materi dalam mata pelajaran Penjaskesnya adalah Aquatik alias berenang (nah loh). Namanya juga guru penjas SMP, pastinya beliau mengajar materi dasar dulu. Jadi, setiap murid diajarinya berenang secara one by one. Pertama dipegangin dulu muridnya trus kalau sudah lumayan  bisa baru dilepas. Singkat cerita, tibalah giliran guru bahasa asing kami. Dia memang takut untuk berenang, tapi dia lebih takut sama guru penjaskes-nya. Sambil dipegangi oleh gurunya, ia terus menggerakkan tangannya. Nah pada gerakkan ketiga, si guru penjas ini melepaskan pegangannya, tentu saja guru kami ini tenggelam dan mencoba menggapai apa saja yang bisa dia pegang. Dan sialnya, sesuatu yang dia pegang itu adalah kolor si bapak penjas.
                Si bapak penjas ini malu sangat sama murid – muridnya. Dan akibat dari hal yang dilakukan oleh guru kami ini yaitu dia di-skors dari sekolahnya selama 2 minggu hanya karena Narkoba alias Narik Kolor Bapak, padahal jelas – jelas guru kami ini ga  sengaja. uh, ini guru sadis amat sama muridnya :(.
Dan akibat dari cerita guru kitorang ini yah, pipi kitorang ini sakit gara – gara ketawa saking lebarnya. (lebay)
SEKIAN

Kamis, 03 November 2011

Naif

Diposting oleh Ranti Fatya Utami di 16.44.00 0 komentar

Kisah yang saya ceritakan kali ini adalah sebuah kisah NYATA dari seorang perempuan bodoh yang mau aja nunggu’in orang yang belum pernah ditemuinya cuma untuk ngasih hadiah buat sweet 17th-nya orang itu. Konyol.
                BTW, ini dia ceritanya:

                Hal yang menyedihkan adalah ketika kau menunggu seseorang sekian lama hanya untuk mengetahui orang itu tidak mungkin akan datang.
                Tapi itulah yang terjadi,
                Sore itu, tertanggal 5 Agustus 2011, tepat saat seseorang berusia genap 17 tahun, si Fulanah berdiri sendirian di depan sebuah tempat bimbingan belajar di kota P. Sendirian.  Yang lebih menyedihkan lagi adalah saat itu adalah bulan Ramadhan dan sore itu juga merupakan waktu pulang sekolah bagi salah satu STM “terganas” di kota P (yang mayoritas siswanya adalah laki – laki), sedangkan tempat untuk menunggu angkutan umum bagi siswa – siswanya adalah di seberang tempat si Fulanah menunggu. Ironis.
                sekalipun ia sendiri, ia akan tetap menunggu. Satu alasan yang membuat  ia tetap bertahan berdiri menunggu di sana adalah isi pesan dari orang yang ditunggunya,
                                iya,
        Insya Allah saya dateng klu bisa”
Bagi si Fulanah, isi pesan tersebut merupakan sebuah janji, sehingga ia ikhlals untuk menunggu orang tersebut.
                45 menit berlalu, 45 menit yang lebih lama daripada waktu perjanjian,si Fulanah tetap berpikir bahwa orang itu datang. Naif. Bukannya si Fulanah tidak berusaha menghubungi orang itu, tapi percuma. Telponnya tidak diangkat, begitupun dengan pesan singkat yang dikirimnya, tidak akan pernah dibaca.  10 menit kemudian, si Fulanah menetapkan  hatinya untuk menunggu 5 menit lagi dan jika orang itu tidak datang juga, ia takkan menunggunya lagi. Di sini, si Fulanah mulai patah arang.
                Yep, 5 menit berlalu dan orang itu tetap tidak datang. Menyedihkan.
                Dalam perjalanan pulangnya, si Fulanah mendengarkan sebuah lagu yang judulnya Because I’m Stupid. Baginya, lagu itu sangat menggambarkan isi hati dan takdirnya. Tapi setidaknya ia masih mampu menahan agar air matanya tidak menetes. Sesampainya dirumah, hanya perasaan kecewa yang dirasakan olehnya. Di dalam benaknya ia berpikir, “saya kan cuma ingin ngasih kado ke dia. Cuma ingin nyenengin hati bocah ini dengan kado yang mungkin berguna buat dia. Tapi bocah itu malah ga dateng.  Kecewa saya L”.
                Segera setelah itu, HP milik fulanah berdering pertanda ada SMS yang datang, ternyata orang yang ditunggunya sore tadi yang mengirim SMS tersebut, isi pesannya yaitu:
                                “sorri ya,
                                Td sy gg ke tempat janjian
                                .  .
                                And bru nge blz sms mu
                                Td sy lthn bskt jd gg bsa ke sana
                                Sorri kalo udh ngecewain . .
                “Ah. Bocah ini ga tau sih rasanya nunggu’in orang selama 1 jam L” pikir si Fulanah. Dia berpikir apakah SMS ini perlu dibalas atau tidak. Tapi dibalasnya pula SMS dari orang itu. Saling kirim dan berbalas ini terus berlanjut sampai didapat satu kesimpulan bahwa yang bodoh adalah si Fulanah. Fulanah pun setuju dengan kesimpulan ini. J.

Jumat, 21 Oktober 2011

Sepuluh Karakter Suami Ideal

Diposting oleh Ranti Fatya Utami di 09.27.00 0 komentar
Menjadi suami ideal, bisakah? Sudah lebih dari dua puluh tahun menjadi suami, namun saya merasa bukanlah suami ideal. Saya hanya selalu berusaha untuk menjadi baik dan menjadi lebih baik lagi setiap hari. Mungkin tidak akan pernah sampai ke taraf ideal, karena memang tidak mudah untuk mencapainya.
Namun sebagai suami, saya tetap perlu memiliki peta yang jelas, seperti apa karakter ideal yang seharusnya saya miliki. Jika tidak memiliki peta ini, saya hanya berjalan melingkar-lingkar, menuruti ritme hidup dan rutinitas yang mekanistik. Setiap hari seperti itu saja, bersembunyi di balik ungkapan “terimalah aku apa adanya”, lalu kita merasa tidak perlu melakukan perbaikan dan perubahan apapun. Toh pasangan kita sudah menerima kita apa adanya.
Pada kesempatan kali ini saya ingin meringkaskan tulisan tentang karakter suami ideal, dari pertama hingga kesepuluh.
Karakter pertama, suami ideal memiliki kemampuan untuk senantiasa memiliki cinta dan kasih sayang dalam jiwanya. Mungkin istri kita terasa sangat menyebalkan, atau tampak sangat menjengkelkan dengan perkataan dan perbuatannya setiap hari. Para suami selalu memiliki catatan yang sama, bahwa istri mereka amat sangat cerewet. Terlalu banyak bicara, terlalu banyak komentar, dan suka memberi nasihat tanpa diminta. Namun sebagai suami, kita tidak layak mencaci maki, memarahi dan membenci istri.
Jika tidak suka dengan perkataan atau perbuatannya, nasihati, ingatkan dengan kelembutan, dengan cinta dan kasih sayang. Jika melihat ada kekurangan pada dirinya, ingatlah Tuhan telah mengutus kita untuk mendampinginya, agar bisa menutupi kelemahan dan melengkapi kekurangan yang dimilikinya. Bukan mendamprat, memaki, apalagi sampai berlaku kasar dan menyakiti hati, perasaan dan badan istri. Selalu sediakan cinta dan kasih sayang untuk istri Anda.
Karakter kedua, suami ideal mampu menundukkan egonya sehingga mudah mengalah, cepat mengakui kesalahan dan ada banyak maaf dalam dirinya. Apakah yang menghalangi seorang suami untuk meminta maaf kepada istrinya? Apakah yang menghalangi suami untuk bersikap mengalah ketika ada perselisihan pendapat dengan istri? Apakah yang menghalangi suami untuk mengakui kesalahan yang dilakukan? Apakah yang menghalangi suami untuk memaafkan kesalahan dan kekurangan istri?
Itulah yang disebut dengan ego. Ada ego lelaki, ada ego perempuan. Dalam suatu pertengkaran antara suami istri, ego masing-masing memuncak tinggi. Tidak ada yang mau mengalah, tidak ada yang mendahului meminta maaf, tidak ada yang mau mengakui kesalahan. Padahal, dalam setiap konflik dan pertengkaran suami istri, selalu ada andil kesalahan dari kedua belah pihak. Keduanya mesti memiliki andil dalam menciptakan suasana konflik. Maka, tundukkan selalu ego Anda, untuk istri Anda tercinta, demi keharmonisan rumah tangga.
Karakter ketiga, suami ideal mampu membahagiakan istri, dan merasa senang jika bisa membahagiakan istrinya. Jika kita mampu membahagiakan istri, maka akan sangat banyak yang bisa kita dapatkan darinya. Istri merasa nyaman dan tenang, sehingga kita sebagai suami akan lebih optimal dalam menunaikan berbagai macam kegiatan dalam kehidupan. Istri akan mendukung berbagai keinginan positif suami, selama ia merasa bahagia.
Yang perlu diketahui para suami, membahagiakan istri itu bukanlah bab bagaimana memberikan semua yang diinginkan istri, namun bab bagaimana menyentuh perasaan dan hatinya. Inilah hakikat yang lebih utama dan penting. Para suami sangat penting mengetahui jalan untuk menyentuh hati dan perasaan istri, sehingga lebih bisa menyelami hal-hal apakah yang membahagiakan jiwanya, apakah yang menenteramkan hatinya, apakah yang sangat diharapkannya.
Bahagiakan selalu istri Anda, dan lihatlah hasilnya, ia akan bersedia memberikan bantuan apapun yang Anda minta.
Karakter keempat, suami ideal selalu fokus melihat sisi kebaikan dan kelebihan istri, serta cepat melupakan kekurangan istri. Sesungguhnyalah setiap manusia memiliki kelebihan dan kekurangan. Tidak ada manusia yang sempurna, dimana hanya memiliki kelebihan saja dan tidak memiliki kekurangan. Sebagaimana juga tidak ada manusia yang hanya memiliki kelemahan dan kekurangan saja, tanpa memiliki kebaikan dan kelebihan apapun.
Semenjak awal pernikahan, seharusnya sudah ada kesadaran yang tertanam dalam diri suami dan istri, bahwa pasangan hidupnya bukanlah malaikat, bukanlah manusia super yang terbebas dari kelemahan. Para suami hendaknya menyadari, istri yang dinikahi itu hanyalah perempuan biasa saja, yang memiliki banyak kelemahan dan kekurangan. Untuk itulah Tuhan mengutus Anda untuk melengkapi kekurangannya, untuk memperbaiki sisi kelemahannya.
Lupakan saja berbagai kekurangan dan kelemahannya, fokuslah melihat sisi kebaikan dan kelebihannya.
Karakter kelima, suami ideal memiliki peta kasih yang lengkap terhadap istrinya. Peta kasih yang terperinci tentang pasangan akan memberikan banyak sekali kemanfaatan. Di antara manfaatnya adalah menumbuhsuburkan cinta dan kasih sayang, karena adanya rasa saling percaya. Dengan mengenal secara mendalam tentang berbagai kondisi pasangan, maka yang muncul adalah suasana saling percaya, dan tidak ada dusta atau curiga di antara mereka. Tidak ada sesuatu yang muncul secara tiba-tiba, karena setiap bentuk perubahan sekecil apapun telah mereka ketahui bersama.
Cara yang paling sederhana untuk mengetahui detail perubahan dan perkembangan adalah dengan selalu mengobrol setiap saat, setiap waktu. Biasakan mengobrol, di setiap ada kesempatan, tanpa perlu membatasi atau menentukan tema-tema tertentu untuk diobrolkan. Dari A sampai Z, semua bisa diobrolkan oleh suami dan istri. Dengan cara mengobrol itulah berbagai hal bisa diketahui oleh pasangan. Suami menjadi mengerti pikiran istri, dan istri bisa mengerti pikiran suami.
Karakter keenam, suami ideal selalu mendekat kepada istri, bukan menjauh. Jika Anda tengah marah kepada istri, atau menyimpan kekesalan kepada istri, apa yang Anda lakukan? Semakin mendekat kepada istri, atau semakin menjauh? Jika pada kondisi seperti itu Anda menuruti emosi, melontarkan kata-kata yang menyakitkan, menampakkan mimik muka merah, apalagi sampai menyakiti fisik istri, artinya Anda menjauh.
Jika istri Anda tengah mengeluhkan sesuatu kepada Anda, bagaimanakah Anda merespon keluhannya? Jika Anda cepat mengkritik, bahkan cepat menyalahkan istri, itu pertanda Anda menjauh darinya. Anda tidak berusaha untuk mendekat dan menenteramkan hatinya, namun justru membuat garis pemisah yang semakin tajam antara Anda dengan istri Anda.
Sebagai suami, teruslah berusaha mendekat istri, jangan menjauh. Saat istri tampak emosional dan marah-marah, dekatilah, peluklah, bisikkan kalimat mesra di telinganya. Jangan diimbangi dengan kemarahan, emosi dan apalagi kekerasan serta kekasaran sikap. Mendekatlah terus kepada istri, dan jangan menjauh.
Karakter ketujuh, suami ideal memiliki keterampilan praktis kerumahtanggaan. Suami bukan hanya bekerja mencari nafkah untuk menghidupi anak dan istri, sehingga setelah di rumah merasa menjadi manusia bebas yang tidak memiliki tugas dan tanggung jawab apapun untuk dikerjakan. Sesampai di rumah langsung istirahat, bersantai atau tidur karena merasa sudah lelah dalam menjalankan kewajiban mencari nafkah. Seakan-akan semua pekerjaan praktis kerumahtanggaan dengan sendirinya menjadi kewajiban istri.
Sesungguhnyalah pengerjaan kegiatan praktis kerumahtanggaan itu sangat fleksibel, tidak ada ketentuan baku tentangnya. Maka, lakukan musyawarah di rumah untuk membagi peran antara suami, istri, anak-anak, dan pembantu (jika memiliki pembantu rumah tangga). Lebih khusus lagi yang harus disepakati adalah peran suami dan istri di dalam rumah, agar tidak menimbulkan perasaan ketidakadilan.
Bagilah peran secara berkeadilan, melalui proses musyawarah yang penuh suasana kasih sayang, bukan pemaksaan kehendak atau intimidasi. Semua untuk menjaga cinta dan kasih sayang dalam kehidupan keluarga.
Karakter kedelapan, suami ideal memberikan kesempatan dan dorongan kepada istri untuk maju, berkembang dan berprestasi. Tidak layak bagi suami untuk menghambat kemajuan dan perkembangan potensi istri. Pernikahan bukanlah lembaga untuk mensterilkan berbagai potensi dan prestasi salah satu pihak. Justru dengan pernikahan itu akan semakin mengoptimalkan berbagai potensi kebaikan dari suami dan istri.
Definisikan format prestasi, dan sepakati bersama dalam keluarga. Setelah ada kesepakatan, maka dukung dan doronglah istri untuk berprestasi. Rayakanlah setiap keberhasilan dan capaian prestasi suami dan istri, dalam suasana kehangatan cinta dan kasih sayang. Apabila suami mencapai peningkatan prestasi, itu karena dukungan dan dorongan istri serta anak-anak. Apabila istri mencapai puncak prestasi, itu karena dukungan dan dorongan suami serta anak-anak. Semua pihak merasa gembira, berbangga dan mampu merayakannya.
Karakter kesembilan, suami ideal selalu tampak “young and fresh” di hadapan istri. Banyak suami yang menuntut istri dalam bentuk yang perfect, seperti harus selalu wangi, segar, harum, berdandan menarik, berpenampilan menyenangkan, dan lain sebagainya. Namun dirinya sendiri tampak tidak memperhatikan penampilan saat di rumah. Bau keringat yang menyengat, penampilan yang apa adanya, tidak menampakkan kerapian dan keserasian dalam berpakaian, menjadi sesuatu yang khas saat di rumah.
Tidak layak semua tenaga, pikiran dan perhatian Anda habiskan di kantor dan di tempat berkegiatan di luar rumah. Sementara Anda pulang dengan membawa tenaga sisa, pikiran sisa, hati sisa, dan perhatian sisa. Cinta dan kasih sayang seperti apa yang Anda harapkan tumbuh berkembang di dalam kehidupan keluarga apabila semua dibangun di atas sisa-sisa?
Jangan bawa beban masalah dari luar rumah masuk ke dalam rumah Anda. Sebanyak apapun rasa lelah Anda dari melaksanakan aktivitas seharian, pulanglah ke rumah dalam kondisi segar dan bergairah menemui istri serta anak-anak.
Karakter kesepuluh, suami ideal selalu memperbarui motivasi dan menguatkan kembali makna ikatan dengan istri. Menikah, awalnya adalah sebuah akad, atau ikatan. Prosesi nikah yang sakral itu hakikatnya adalah sebuah ikrar dan perjanjian agung atas nama Tuhan, diresmikan oleh negara, disaksikan oleh orang tua, keluarga, kerabat, sahabat, tetangga dan sanak saudara. Sedemikian sakral prosesi pernikahan, tampak dari banyaknya pihak-pihak yang terlibat di dalamnya.
Motivasi menikah adalah ibadah, bagian dari pelaksanaan aturan Ketuhanan, yang kemudian secara teknis administrasi diatur oleh negara. Sejak awal, motivasi ini telah diwujudkan dan dikokohkan dalam sebentuk ucapan atau ikrar, saat melaksanakan akad nikah di depan petugas pernikahan. Dalam perjalanan kehidupan berumah tangga, ikatan ini bisa mengendur dan melemah, maka harus selalu disegarkan dan dikuatkan.
Demikianlah ringkasan keterangan sepuluh karakter suami ideal. Semoga ada manfaatnya untuk membawa kita menuju kondisi yang lebih baik.

Minggu, 04 Desember 2011

Perjalanan Paling Mengerikan

Pringsewu,
7.48 PM
         
          Maghrib tadi saya baru sadar kalo LKS TIK saya ga ada. berhubung di sekitar rumah saya ga ada yang punya LKS sejenis, jadi saya milih untuk nyari buku TIK di Internet. setelah minta izin sama Ibu saya (dan diizinkan), saya siap-siap untuk online di Hotspot dekat Telkom Pringsewu. dengan menembus tetesan air hujan yang lumayan deras, saya melenggang ke sana. Sendirian.
         penampilan saya kali ini ga seperti cewek, saya pake jeamper. seenggaknya menghindar dari gangguan orang yang cuma berani sama cewek. sesampainya saya di lokasi, di sana ada seorang laki-laki. ngerilah saya mau onlen di sana, padahal itu satu-satunya tempat yang aman dari guyuran hujan. terus saya coba ke Pendopo. lebih parah lagi, di sana banyak laki-laki sedang beresin dekorasi. jadi, saya balik lagi ke tempat tadi. saya beranikan dirilah untuk duduk di sisi yang paling jauh dari laki-laki itu (dan temannya yang baru datang). setelah duduk dan nyolokkin charger (Netbook saya Low Batt), langsung saya konekkin tuh ke Internet. signal sih penuh, sayang, No Internet Access. "seenggaknya saya ngecharge dululah baru nyari hotspot lain," pikir saya. ternyata Netbook saya dari tadi tu ga ngecharge. saya check deh stopkontaknya. eh, di deketnya ada saklar. saya pikir itu saklar listrik jadi saya teken, ga taunya itu saklar lampu. Parah. -_-".
         karena ga berani untuk lama-lama di deket orang-orang itu, saya putuskan untuk ke sekolah saya, SMA N 1 Pringsewu. "semoga hotspotnya nyala" do'a saya. sepanjang jalan ke sono, sepi banget tuh jalannya, mana gelap lagi. saya khawatir kalo-kalo ada orang jahat. tapi positive thinking sajalah. nah, sesampenya di deket sekolah, saya mutusin untuk onlen di depan photocopy-an samping sekolah, tapi kok kebasahan ya? jadi pindah ke depan sekolah. sayangnya ga connect.
         trus saya liat gerbang kecil sekolah buka tuh dan kantor TU juga buka, jadi saya beraniin diri untuk masuk ke sekolah. waktu saya jalan masuk ke sekolah, saya keinget cerita-cerita horror tentang sekolah ini. tapi kembali, saya positive thinking. saya ambil posisi di depan kelas XII.IPA.1 nih. terus ada bapak penjaga sekolah yang nanya'in saya. seenggaknya ada yang nemenin lah, pikir saya. tapi bapaknya udah balik ke kantor TU tuh. dan sebentar lagi saya akan pulang ke rumah, di sini ga enak. saya mau cepet-cepet pulang. (titik)   

Jumat, 02 Desember 2011

Oase of Life

Ini adalah kata-kata yang dituliskan oleh tangan saya, 2 tahun yang lalu, atas perintah hati nurani saya, bukan atas perintah saya sendiri.
 Pringsewu,
29 Desember 2009
                Ayo Ran, kamu harus bisa ubah takdir dan nasib kamu. Ingat, Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum, kecuali kaum itu sendiri yang mengubahnya.
                Kamu tau Ran, mulai sekarang kamu harus belajar lebih giat lagi. Ubah takdir dan nasibmu dengan semua kemampuan juga kemauanmu. Bukankan cita-cita kamu itu menjadi seorang Revolusioner? Kamu tau cara ke sananya? Apa?
                Inget, jangan kecewa’in keluarga kamu Ran! Keluarga kamu udah usaha buat kamu. Ga seharusnya kamu leha-leha sekarang. Lakukan sesuatu! Walaupun itu sebiji sawi. Kamu inget Ranti? Seperti apa riak air itu? Mulanya dia kecil kan? Tapi kemudian apa yang diakibatkannya? Gelombang besar.
                Jangan malu itu penting Ran! Inget kata Mario Teguh, orang yang tidak tau malu itu punya peluang untuk berhasil. Seharusnya kamu ga malu dengan ide-ide yang ada di kepala kamu Ranti. Selama ini kamu kurang berusaha dan kamu tau itu. Tapi kenapa ga kamu ubah hal itu? Kamu lihat akibat perbuatan kamu sekarang? Kamu menyesal.
                Kamu jangan meneteskan meneteskan air mata untuk itu, sudah terlanjur! Dan oleh Allah SWT kamu diberi kesempatan ke sekian, kamu masih muda Ran, jangan sia-siakan. Persetan dengan kata orang tentang kamu, toh kamu yang menjalani hidupmu kan?. Tapi kamu tetap butuh mereka kok, kan kamu makhluk social. Kept Forward Ranti J.


Kamis, 24 November 2011

Kemuliaan Wanita

Kaum feminis bilang susah jadi wanita (baca: muslimah), lihat saja peraturan dibawah ini:
1. Wanita auratnya lebih susah dijaga (lebih banyak) dibanding lelaki.
2. Wanita perlu meminta izin dari suaminya apabila mau keluar rumah tetapi tidak sebaliknya.
3. Wanita saksinya (apabila menjadi saksi) kurang berbanding lelaki.
4. Wanita menerima warisan lebih sedikit daripada lelaki.
5. Wanita perlu menghadapi kesusahan mengandung Dan melahirkan anak.
6. Wanita wajib taat kepada suaminya, sementara suami tak perlu taat pada isterinya.
7. Talak terletak di tangan suami Dan bukan isteri.
8. Wanita kurang dalam beribadat karena adanya masalah haid Dan nifas yang tak Ada pada lelaki. .
Itu sebabnya banyak yang berpromosi untuk “MEMERDEKAKAN WANITA”. and look,,,, .
1. Benda yang mahal harganya akan dijaga dan dibelai serta disimpan ditempat yang teraman Dan terbaik. Sudah pasti intan permata tidak Akan dibiarkan terserak bukan? Itulah perbandingannya dengan seorang wanita.
2. Wanita perlu taat kepada suami. Bahwa sesungguhnya lelaki wajib taat kepada ibunya 3 kali lebih utama daripada kepada bapaknya.
3. Wanita menerima warisan lebih sedikit daripada lelaki, tetapi bahwa harta itu menjadi milik pribadinya Dan tidak perlu diserahkan kepada suaminya. Sementara apabila lelaki menerima warisan, ia perlu/wajib juga menggunakan hartanya untuk isteri Dan anak-anak.
4. Di akhirat kelak, seorang lelaki akan mempertanggungjawab kan terhadap 4 wanita, yaitu : isterinya, ibunya, anak perempuannya dan saudara perempuannya. Artinya, bagi seorang wanita tanggung jawab terhadapnya ditanggung oleh 4 orang lelaki, yaitu : suaminya, ayahnya, anak lelakinya Dan saudara lelakinya.
5. Wanita perlu bersusah payah mengandung dan melahirkan anak, tetapi bahwa setiap saat dia didoakan oleh segala makhluk, malaikat dan seluruh makhluk ALLAH di muka bumi ini, dan tahukah jika ia mati karena melahirkan adalah syahid dan surga menantinya.
6. Seorang wanita boleh memasuki pintu syurga melalui pintu surga yang mana saja yang disukainya, cukup dengan 4 syarat saja, yaitu: shalat 5 waktu, puasa di bulan Ramadhan, taat kepada suaminya dan menjaga kehormatannya.
7. Seorang lelaki wajib berjihad fisabilillah, sementara bagi wanita jika taat akan suaminya, serta menunaikan tanggungjawabnya kepada ALLAH, maka ia akan turut menerima pahala setara seperti pahala orang pergi berjihad fisabilillah tanpa perlu mengangkat senjata.
Masya ALLAH!
Demikian sayangnya ALLAH pada wanita.
Ingat firmanNya, bahwa mereka tidak akan berhenti melakukan segala upaya, sampai kita ikut/tunduk kepada cara-cara/peraturan yang diproduct.
Bahwa sebagai dzat yang Maha Pencipta, yang menciptakan kita, maka sudah pasti Ia yang Maha Tahu akan manusia, sehingga segala hukumNya/peraturanN ya, adalah YANG TERBAIK bagi manusia dibandingkan dengan segala peraturan yang dibuat manusia. Jagalah isterimu karena dia perhiasan, pakaian dan ladangmu, sebagaimana Rasulullah pernah mengajarkan agar kita (kaum lelaki) berbuat baik selalu (gently) terhadap isterimu.
Adalah sabda Rasulullah bahwa ketika kita memiliki dua atau lebih anak perempuan, mampu menjaga dan mengantarkannya menjadi muslimah Yang baik, maka surga adalah jaminannya. Berbahagialah wahai para muslimah. Tunaikan dan menegakkan agamamu, niscaya surga menanti.
Semoga bermanfaat
Silahkan SHARE ke rekan anda jika menurut anda note ini bermanfaat.
Source :2lisan.com
Shared By Catatan Catatan Islami Pages

Senin, 21 November 2011

The Origin Stories of FoS4



Pringsewu, 19 November 2011
10:40 PM

      Entah kenapa malem ini  saya pingin nulis, Cuma pingin. Haha. Ga penting.
Jadi yg saya pikirin malem ini tuh adalah asal muasal community name-nya kelas saya. FoS4 or Federation of Science 4. Ini nama saya yg bikin, Cuma agaknya hanya beberapa anggota kelas saya yg tau.
      Waktu itu, waktu kelas XI, saya prihatin banget sama kelas saya, masa Cuma kelas saya yg kagak ada community name-nya, padahal kelas lain punya. Beberapa bulan setelah masa-masa kelas XI dimulai, saya & MB or MasBoy a.k.a Dewi Masitoh (nama panggilan sama nama asli beda jauh), nyoba untuk bikin community name. mulai dari yg umum dulu, misalkan SePaT or Sebelas Ipa Empat. Masalahnya ini nama udah pasaran, dan biasanya, kepanjangan SePaT tuh Sepuluh Empat. Jadi kesimpulannya ini nama kagak Exclusive.
      Nama selanjutnya tuh Boch Sepat yang artinya Bocah Sebelas Ipa Empat. Dipikir-pikir ini nama agak konyol, masa kitorang mau nganggep diri kita bocah sih?? Kan aneh aslinya. Kesimpulan dari hari itu, kitorang belum punya community name.
      Dan waktu di SMA N 1 Pringsewu tuh ada Anniversary 48th, saya kebagian tugas jadi seksi acara di bidang LCT. Nah waktu saya lagi ngumpul sama panitia LCT, salah satu panitia yg namanya tuh Yendar Sari AZ nanya ke saya, “eh, nama kelasmu apa Ran?” langsung aja saya jawab “SATPAM” (padahal itu hasil ngarang sendiri dan tanpa persetujuan anak-anak IPA 4) sambil nahan ketawa dia nanya, “apa tuh artinya??” saya jawab aja “Satuan Anak Teladan Ipa Empat”. Eh dianya malah ketawa ngenyek dan ngasih tau ke panitia yang laen tentang nama kelas saya (pake toa lagi).
      Berminggu-minggu berikutnya, salah satu temen sekelas saya, yg namanya Aulia Riskitasari punya ide buat bikin nama kelas. Mas IpPat alias Masyarakat Ipa Empat. Kalo katanya mba Defita Purbasari sih ini nama mirip sama nama adeknya dia. Eleh kebetulan aja kok mbak Pur J. Menurut saya ini nama oke punya kok. Kejawen-kejawen gimana gitu. Dan beberapa hari kemudian dibuatlah akun facebook dengan username Mas IpPat. Yg saya tau ini akun isinya foto-foto banci kameranya Ipa Empat dan hobby si Admin (Aulia Riskitasari) tuh ngelike statnya anak-anak. Bagus, bagus.
       Nah hati saya mulai tenang nih, seenggaknya kelas saya udah punya community name. tapi pada suatu dini hari yg gelap, sekitar jam 3.30, saya bangun tuh, tau-tau di otak saya kok muncul satu community name yaitu FoS4 alias Federation of Science 4. What a really strange thing I guess. Abis saya selesai beres-beres, pagi itu juga sekitar jam 5 pagi, saya ngeSMS hampir semua anak kelas saya tentang FoS4, respon mereka bagus kok, misalnya aja kata si MB, ini nama tuh “Exclusif & Ilmiah banget.”
      Nah pada tanggal 24 Juni 2011, saya bikin page & group di Facebook buat FoS4. Waktu pertama buat tuh, privasi grupnya itu terbuka, jadi temen-temen kitorang bisa ngeliat postingan kitorang di grup itu dan beberapa minggu setelah itu, waktu saya pulang sekolah, ada adek kelas yang namanya Bina Rizka Maulida tuh nanya tentang FoS4, “mbak, FoS4 tu nama kelas mbak ya?” jawab saya, “iya, kenapa?” “bagus mbak, kelasku bikinin namanya sih J” katanya. Haha, ngerasa berhasil deh saya. Sampe sekarang Mas IpPat & FoS4 masih berjalan. Hopefully it until forever.
      Jadi, intinya tuh saya nemu ini nama kagak sengaja, seperti dapet hidayah gitu, bangun tidur langsung dapet ini nama, original & ga dapet dari browsing. Tapi waktu iseng-iseng saya nyari tentang FoS4, ternyata ada setidaknya 2 FoS4 lain di facebook, yang pertama tuh Family of Sains 4, mirip banget saya rasa. Dan yang kedua tuh Federation of Social 4, yang ini agak konyol, apa coba hubungan antara FoS4 (dibaca fosfor) yang unsure kimia itu dengan Ilmu Sosial? Ga sinkron. Tapi suka-suka mereka sih. Yang jelas saya bikin ini nama bukan karena ikut-ikut mereka.(titik)

Sabtu, 05 November 2011

Cuma Cerita dari Guru



Hari ini pada mata pelajaran bahasa asing di kelas kami, ada sebuah kisah ekstrim sekaligus lucu (mungkin).

Jadi pada tahun 1967, saat itu guru kami berusia 3,5 tahun. Dia tinggal di sebuah desa di Sumatera Utara. Bagi penduduk desa, tempat favorit untuk mandi itu di sungai terdekat. Nah, guru kami ini (waktu itu) diajak kakak – kakaknya untuk mandi di sungai. Berhubung usianya masih termasuk usia balita, tentu saja dia belum bisa berenang. Dan naluri seorang anak usia balita itu biasanya mengikuti apa yang dilakukan kakak – kakaknya. Jadi, ketika mereka menceburkan diri di sungai untuk berenang, guru kami ini ikut “nyemplung” juga. Kontan saja dia langsung tenggelam dan terbawa arus sungai.
Untung saja saat itu ada seorang bapak yang lewat di dekat sungai itu, sehingga guru kami itu bisa langsung tertolong. Saat ia diangkat dari sungai, guru kami itu sedang pingsan. Semenjak kejadian itu, guru kami ini menjadi trauma untuk berenang.
Bertahun – tahun kemudian, ketika dia kelas 2 SMP, salah satu materi dalam mata pelajaran Penjaskesnya adalah Aquatik alias berenang (nah loh). Namanya juga guru penjas SMP, pastinya beliau mengajar materi dasar dulu. Jadi, setiap murid diajarinya berenang secara one by one. Pertama dipegangin dulu muridnya trus kalau sudah lumayan  bisa baru dilepas. Singkat cerita, tibalah giliran guru bahasa asing kami. Dia memang takut untuk berenang, tapi dia lebih takut sama guru penjaskes-nya. Sambil dipegangi oleh gurunya, ia terus menggerakkan tangannya. Nah pada gerakkan ketiga, si guru penjas ini melepaskan pegangannya, tentu saja guru kami ini tenggelam dan mencoba menggapai apa saja yang bisa dia pegang. Dan sialnya, sesuatu yang dia pegang itu adalah kolor si bapak penjas.
                Si bapak penjas ini malu sangat sama murid – muridnya. Dan akibat dari hal yang dilakukan oleh guru kami ini yaitu dia di-skors dari sekolahnya selama 2 minggu hanya karena Narkoba alias Narik Kolor Bapak, padahal jelas – jelas guru kami ini ga  sengaja. uh, ini guru sadis amat sama muridnya :(.
Dan akibat dari cerita guru kitorang ini yah, pipi kitorang ini sakit gara – gara ketawa saking lebarnya. (lebay)
SEKIAN

Kamis, 03 November 2011

Naif


Kisah yang saya ceritakan kali ini adalah sebuah kisah NYATA dari seorang perempuan bodoh yang mau aja nunggu’in orang yang belum pernah ditemuinya cuma untuk ngasih hadiah buat sweet 17th-nya orang itu. Konyol.
                BTW, ini dia ceritanya:

                Hal yang menyedihkan adalah ketika kau menunggu seseorang sekian lama hanya untuk mengetahui orang itu tidak mungkin akan datang.
                Tapi itulah yang terjadi,
                Sore itu, tertanggal 5 Agustus 2011, tepat saat seseorang berusia genap 17 tahun, si Fulanah berdiri sendirian di depan sebuah tempat bimbingan belajar di kota P. Sendirian.  Yang lebih menyedihkan lagi adalah saat itu adalah bulan Ramadhan dan sore itu juga merupakan waktu pulang sekolah bagi salah satu STM “terganas” di kota P (yang mayoritas siswanya adalah laki – laki), sedangkan tempat untuk menunggu angkutan umum bagi siswa – siswanya adalah di seberang tempat si Fulanah menunggu. Ironis.
                sekalipun ia sendiri, ia akan tetap menunggu. Satu alasan yang membuat  ia tetap bertahan berdiri menunggu di sana adalah isi pesan dari orang yang ditunggunya,
                                iya,
        Insya Allah saya dateng klu bisa”
Bagi si Fulanah, isi pesan tersebut merupakan sebuah janji, sehingga ia ikhlals untuk menunggu orang tersebut.
                45 menit berlalu, 45 menit yang lebih lama daripada waktu perjanjian,si Fulanah tetap berpikir bahwa orang itu datang. Naif. Bukannya si Fulanah tidak berusaha menghubungi orang itu, tapi percuma. Telponnya tidak diangkat, begitupun dengan pesan singkat yang dikirimnya, tidak akan pernah dibaca.  10 menit kemudian, si Fulanah menetapkan  hatinya untuk menunggu 5 menit lagi dan jika orang itu tidak datang juga, ia takkan menunggunya lagi. Di sini, si Fulanah mulai patah arang.
                Yep, 5 menit berlalu dan orang itu tetap tidak datang. Menyedihkan.
                Dalam perjalanan pulangnya, si Fulanah mendengarkan sebuah lagu yang judulnya Because I’m Stupid. Baginya, lagu itu sangat menggambarkan isi hati dan takdirnya. Tapi setidaknya ia masih mampu menahan agar air matanya tidak menetes. Sesampainya dirumah, hanya perasaan kecewa yang dirasakan olehnya. Di dalam benaknya ia berpikir, “saya kan cuma ingin ngasih kado ke dia. Cuma ingin nyenengin hati bocah ini dengan kado yang mungkin berguna buat dia. Tapi bocah itu malah ga dateng.  Kecewa saya L”.
                Segera setelah itu, HP milik fulanah berdering pertanda ada SMS yang datang, ternyata orang yang ditunggunya sore tadi yang mengirim SMS tersebut, isi pesannya yaitu:
                                “sorri ya,
                                Td sy gg ke tempat janjian
                                .  .
                                And bru nge blz sms mu
                                Td sy lthn bskt jd gg bsa ke sana
                                Sorri kalo udh ngecewain . .
                “Ah. Bocah ini ga tau sih rasanya nunggu’in orang selama 1 jam L” pikir si Fulanah. Dia berpikir apakah SMS ini perlu dibalas atau tidak. Tapi dibalasnya pula SMS dari orang itu. Saling kirim dan berbalas ini terus berlanjut sampai didapat satu kesimpulan bahwa yang bodoh adalah si Fulanah. Fulanah pun setuju dengan kesimpulan ini. J.

Jumat, 21 Oktober 2011

Sepuluh Karakter Suami Ideal

Menjadi suami ideal, bisakah? Sudah lebih dari dua puluh tahun menjadi suami, namun saya merasa bukanlah suami ideal. Saya hanya selalu berusaha untuk menjadi baik dan menjadi lebih baik lagi setiap hari. Mungkin tidak akan pernah sampai ke taraf ideal, karena memang tidak mudah untuk mencapainya.
Namun sebagai suami, saya tetap perlu memiliki peta yang jelas, seperti apa karakter ideal yang seharusnya saya miliki. Jika tidak memiliki peta ini, saya hanya berjalan melingkar-lingkar, menuruti ritme hidup dan rutinitas yang mekanistik. Setiap hari seperti itu saja, bersembunyi di balik ungkapan “terimalah aku apa adanya”, lalu kita merasa tidak perlu melakukan perbaikan dan perubahan apapun. Toh pasangan kita sudah menerima kita apa adanya.
Pada kesempatan kali ini saya ingin meringkaskan tulisan tentang karakter suami ideal, dari pertama hingga kesepuluh.
Karakter pertama, suami ideal memiliki kemampuan untuk senantiasa memiliki cinta dan kasih sayang dalam jiwanya. Mungkin istri kita terasa sangat menyebalkan, atau tampak sangat menjengkelkan dengan perkataan dan perbuatannya setiap hari. Para suami selalu memiliki catatan yang sama, bahwa istri mereka amat sangat cerewet. Terlalu banyak bicara, terlalu banyak komentar, dan suka memberi nasihat tanpa diminta. Namun sebagai suami, kita tidak layak mencaci maki, memarahi dan membenci istri.
Jika tidak suka dengan perkataan atau perbuatannya, nasihati, ingatkan dengan kelembutan, dengan cinta dan kasih sayang. Jika melihat ada kekurangan pada dirinya, ingatlah Tuhan telah mengutus kita untuk mendampinginya, agar bisa menutupi kelemahan dan melengkapi kekurangan yang dimilikinya. Bukan mendamprat, memaki, apalagi sampai berlaku kasar dan menyakiti hati, perasaan dan badan istri. Selalu sediakan cinta dan kasih sayang untuk istri Anda.
Karakter kedua, suami ideal mampu menundukkan egonya sehingga mudah mengalah, cepat mengakui kesalahan dan ada banyak maaf dalam dirinya. Apakah yang menghalangi seorang suami untuk meminta maaf kepada istrinya? Apakah yang menghalangi suami untuk bersikap mengalah ketika ada perselisihan pendapat dengan istri? Apakah yang menghalangi suami untuk mengakui kesalahan yang dilakukan? Apakah yang menghalangi suami untuk memaafkan kesalahan dan kekurangan istri?
Itulah yang disebut dengan ego. Ada ego lelaki, ada ego perempuan. Dalam suatu pertengkaran antara suami istri, ego masing-masing memuncak tinggi. Tidak ada yang mau mengalah, tidak ada yang mendahului meminta maaf, tidak ada yang mau mengakui kesalahan. Padahal, dalam setiap konflik dan pertengkaran suami istri, selalu ada andil kesalahan dari kedua belah pihak. Keduanya mesti memiliki andil dalam menciptakan suasana konflik. Maka, tundukkan selalu ego Anda, untuk istri Anda tercinta, demi keharmonisan rumah tangga.
Karakter ketiga, suami ideal mampu membahagiakan istri, dan merasa senang jika bisa membahagiakan istrinya. Jika kita mampu membahagiakan istri, maka akan sangat banyak yang bisa kita dapatkan darinya. Istri merasa nyaman dan tenang, sehingga kita sebagai suami akan lebih optimal dalam menunaikan berbagai macam kegiatan dalam kehidupan. Istri akan mendukung berbagai keinginan positif suami, selama ia merasa bahagia.
Yang perlu diketahui para suami, membahagiakan istri itu bukanlah bab bagaimana memberikan semua yang diinginkan istri, namun bab bagaimana menyentuh perasaan dan hatinya. Inilah hakikat yang lebih utama dan penting. Para suami sangat penting mengetahui jalan untuk menyentuh hati dan perasaan istri, sehingga lebih bisa menyelami hal-hal apakah yang membahagiakan jiwanya, apakah yang menenteramkan hatinya, apakah yang sangat diharapkannya.
Bahagiakan selalu istri Anda, dan lihatlah hasilnya, ia akan bersedia memberikan bantuan apapun yang Anda minta.
Karakter keempat, suami ideal selalu fokus melihat sisi kebaikan dan kelebihan istri, serta cepat melupakan kekurangan istri. Sesungguhnyalah setiap manusia memiliki kelebihan dan kekurangan. Tidak ada manusia yang sempurna, dimana hanya memiliki kelebihan saja dan tidak memiliki kekurangan. Sebagaimana juga tidak ada manusia yang hanya memiliki kelemahan dan kekurangan saja, tanpa memiliki kebaikan dan kelebihan apapun.
Semenjak awal pernikahan, seharusnya sudah ada kesadaran yang tertanam dalam diri suami dan istri, bahwa pasangan hidupnya bukanlah malaikat, bukanlah manusia super yang terbebas dari kelemahan. Para suami hendaknya menyadari, istri yang dinikahi itu hanyalah perempuan biasa saja, yang memiliki banyak kelemahan dan kekurangan. Untuk itulah Tuhan mengutus Anda untuk melengkapi kekurangannya, untuk memperbaiki sisi kelemahannya.
Lupakan saja berbagai kekurangan dan kelemahannya, fokuslah melihat sisi kebaikan dan kelebihannya.
Karakter kelima, suami ideal memiliki peta kasih yang lengkap terhadap istrinya. Peta kasih yang terperinci tentang pasangan akan memberikan banyak sekali kemanfaatan. Di antara manfaatnya adalah menumbuhsuburkan cinta dan kasih sayang, karena adanya rasa saling percaya. Dengan mengenal secara mendalam tentang berbagai kondisi pasangan, maka yang muncul adalah suasana saling percaya, dan tidak ada dusta atau curiga di antara mereka. Tidak ada sesuatu yang muncul secara tiba-tiba, karena setiap bentuk perubahan sekecil apapun telah mereka ketahui bersama.
Cara yang paling sederhana untuk mengetahui detail perubahan dan perkembangan adalah dengan selalu mengobrol setiap saat, setiap waktu. Biasakan mengobrol, di setiap ada kesempatan, tanpa perlu membatasi atau menentukan tema-tema tertentu untuk diobrolkan. Dari A sampai Z, semua bisa diobrolkan oleh suami dan istri. Dengan cara mengobrol itulah berbagai hal bisa diketahui oleh pasangan. Suami menjadi mengerti pikiran istri, dan istri bisa mengerti pikiran suami.
Karakter keenam, suami ideal selalu mendekat kepada istri, bukan menjauh. Jika Anda tengah marah kepada istri, atau menyimpan kekesalan kepada istri, apa yang Anda lakukan? Semakin mendekat kepada istri, atau semakin menjauh? Jika pada kondisi seperti itu Anda menuruti emosi, melontarkan kata-kata yang menyakitkan, menampakkan mimik muka merah, apalagi sampai menyakiti fisik istri, artinya Anda menjauh.
Jika istri Anda tengah mengeluhkan sesuatu kepada Anda, bagaimanakah Anda merespon keluhannya? Jika Anda cepat mengkritik, bahkan cepat menyalahkan istri, itu pertanda Anda menjauh darinya. Anda tidak berusaha untuk mendekat dan menenteramkan hatinya, namun justru membuat garis pemisah yang semakin tajam antara Anda dengan istri Anda.
Sebagai suami, teruslah berusaha mendekat istri, jangan menjauh. Saat istri tampak emosional dan marah-marah, dekatilah, peluklah, bisikkan kalimat mesra di telinganya. Jangan diimbangi dengan kemarahan, emosi dan apalagi kekerasan serta kekasaran sikap. Mendekatlah terus kepada istri, dan jangan menjauh.
Karakter ketujuh, suami ideal memiliki keterampilan praktis kerumahtanggaan. Suami bukan hanya bekerja mencari nafkah untuk menghidupi anak dan istri, sehingga setelah di rumah merasa menjadi manusia bebas yang tidak memiliki tugas dan tanggung jawab apapun untuk dikerjakan. Sesampai di rumah langsung istirahat, bersantai atau tidur karena merasa sudah lelah dalam menjalankan kewajiban mencari nafkah. Seakan-akan semua pekerjaan praktis kerumahtanggaan dengan sendirinya menjadi kewajiban istri.
Sesungguhnyalah pengerjaan kegiatan praktis kerumahtanggaan itu sangat fleksibel, tidak ada ketentuan baku tentangnya. Maka, lakukan musyawarah di rumah untuk membagi peran antara suami, istri, anak-anak, dan pembantu (jika memiliki pembantu rumah tangga). Lebih khusus lagi yang harus disepakati adalah peran suami dan istri di dalam rumah, agar tidak menimbulkan perasaan ketidakadilan.
Bagilah peran secara berkeadilan, melalui proses musyawarah yang penuh suasana kasih sayang, bukan pemaksaan kehendak atau intimidasi. Semua untuk menjaga cinta dan kasih sayang dalam kehidupan keluarga.
Karakter kedelapan, suami ideal memberikan kesempatan dan dorongan kepada istri untuk maju, berkembang dan berprestasi. Tidak layak bagi suami untuk menghambat kemajuan dan perkembangan potensi istri. Pernikahan bukanlah lembaga untuk mensterilkan berbagai potensi dan prestasi salah satu pihak. Justru dengan pernikahan itu akan semakin mengoptimalkan berbagai potensi kebaikan dari suami dan istri.
Definisikan format prestasi, dan sepakati bersama dalam keluarga. Setelah ada kesepakatan, maka dukung dan doronglah istri untuk berprestasi. Rayakanlah setiap keberhasilan dan capaian prestasi suami dan istri, dalam suasana kehangatan cinta dan kasih sayang. Apabila suami mencapai peningkatan prestasi, itu karena dukungan dan dorongan istri serta anak-anak. Apabila istri mencapai puncak prestasi, itu karena dukungan dan dorongan suami serta anak-anak. Semua pihak merasa gembira, berbangga dan mampu merayakannya.
Karakter kesembilan, suami ideal selalu tampak “young and fresh” di hadapan istri. Banyak suami yang menuntut istri dalam bentuk yang perfect, seperti harus selalu wangi, segar, harum, berdandan menarik, berpenampilan menyenangkan, dan lain sebagainya. Namun dirinya sendiri tampak tidak memperhatikan penampilan saat di rumah. Bau keringat yang menyengat, penampilan yang apa adanya, tidak menampakkan kerapian dan keserasian dalam berpakaian, menjadi sesuatu yang khas saat di rumah.
Tidak layak semua tenaga, pikiran dan perhatian Anda habiskan di kantor dan di tempat berkegiatan di luar rumah. Sementara Anda pulang dengan membawa tenaga sisa, pikiran sisa, hati sisa, dan perhatian sisa. Cinta dan kasih sayang seperti apa yang Anda harapkan tumbuh berkembang di dalam kehidupan keluarga apabila semua dibangun di atas sisa-sisa?
Jangan bawa beban masalah dari luar rumah masuk ke dalam rumah Anda. Sebanyak apapun rasa lelah Anda dari melaksanakan aktivitas seharian, pulanglah ke rumah dalam kondisi segar dan bergairah menemui istri serta anak-anak.
Karakter kesepuluh, suami ideal selalu memperbarui motivasi dan menguatkan kembali makna ikatan dengan istri. Menikah, awalnya adalah sebuah akad, atau ikatan. Prosesi nikah yang sakral itu hakikatnya adalah sebuah ikrar dan perjanjian agung atas nama Tuhan, diresmikan oleh negara, disaksikan oleh orang tua, keluarga, kerabat, sahabat, tetangga dan sanak saudara. Sedemikian sakral prosesi pernikahan, tampak dari banyaknya pihak-pihak yang terlibat di dalamnya.
Motivasi menikah adalah ibadah, bagian dari pelaksanaan aturan Ketuhanan, yang kemudian secara teknis administrasi diatur oleh negara. Sejak awal, motivasi ini telah diwujudkan dan dikokohkan dalam sebentuk ucapan atau ikrar, saat melaksanakan akad nikah di depan petugas pernikahan. Dalam perjalanan kehidupan berumah tangga, ikatan ini bisa mengendur dan melemah, maka harus selalu disegarkan dan dikuatkan.
Demikianlah ringkasan keterangan sepuluh karakter suami ideal. Semoga ada manfaatnya untuk membawa kita menuju kondisi yang lebih baik.

 

Ranti Fatya Utami's Blog Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea